
Dosen Pertanian lakukan pelatihan penilaian Mutu Produk dengan metode Cupping Test untuk Peningkatan Skill Wirausaha Pemuda Usia Kerja di Kabupaten Aceh Utara
Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) yang semakin masif akhir-akhir telah merubah sistem/ tatanan kehidupan masyarakat di Indonesia Pada masa ini, sistem ketenagakerjaan yang ada di Indonesia memaksa berbagai penyedia lapangan pekerjaan untuk mengurangi jumlah tenaga kerja terkait permasalahan modal dan aturan social distencing.
Larangan berkumpul di suatu tempat secara massal menyebabkan penyedia lapangan pekerjaan memberhentikan beberapa karyawan sehingga meningkatkan jumlah angka pengangguran. Hal ini juga terjadi di Kabupaten Aceh Utara. Banyak pekerja usia muda yang terpaksa tidak bekerja karena terbatasnya peluang pekerjaan yang tersedia di Kabupaten Aceh Utara. Minimnya peluang formasi penerimaan PNS untuk Kabupaten Aceh Utara juga menjadi salah satu penyebab banyaknya pengangguran di daerah ini. Permasalahan ini menjadi alasan utama bagi Universitas Malikussaleh untuk menjadi dapat melahirkan agen-agen perubahan yang memiliki paradigma pencipta lapangan pekerjaan/usaha. Agen-agen perubahan yang diharapkan dari kegiatan ini adalah masyarakat yang tergolong dalam usia kerja dan memiliki semangat wurausaha yang tinggi. Sehingga nantinya paradigma “pencari kerja” dapat bergeser menjadi “para pencipta lapangan pekerjaan”.
Dosen Program studi Agribisnis mulai tanggal 01 Juni 2021 hingga 25 November dengan didanai oleh PNBP Universitas Malikussaleh telah mempersiapkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema “Peningkatan Skill Wirausaha Pemuda Usia Kerja Dengan Pelatihan Peningkatan Mutu Produk Dan Cupping Test Kopi Untuk Menghadapi Tantangan New Normal Di Aceh Utara”. Pelatihan ini dilaksanakan di Laboratorium kewirausahaan Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh Kabupaten Aceh Utara. Peserta Pelatihan merupakan masyarakat umum yang terdiri dari 20 Pemuda Aceh Utara dari Kecamatan Muara Batu, Dewantara, Sawang, dan Krueng Mane yang baru lulus pendidikan, belum atau sudah tidak bekerja (terdampak /PHK) pada masa pandemi Covid 19 dan memiliki semangat wirausaha
Dosen Agribisnis yang menjadi Tim pengabdian adalah Hafni Zahara S.P, M.Si, Fadli, S.P, M.Si, Emmia Tambarta Kembaren S.P, M.Si, dan Irada Sinta, S.P, M.Si. Dalam kegiatan ini, Emmia Tambarta Kembaren S.P, M.Si selaku pemateri menyebutkan bahwa “Salah satu bisnis yang sangat digemari oleh wirausahawan dewasa ini adalah bisnis olahan minuman dari komoditi kopi arabika. Kopi arabika yang berasal dari Provinsi Aceh lebih dikenal dengan nama kopi Gayo. Kopi Gayo cukup terkenal di dunia karena memiliki aroma dan kenikmatan yang khas dan jika di cupping atau di test rasa. Pembentukan usaha/bisnis baru tentu harus diringi dengan skill pemahaman mutu dari produk yang akan diproduksi. Produk olahan minuman kopi juga sangat memperhatikan prihal mutu bahan bakunya. Bahan baku olahan minuman kopi dengan mutu yang baik juga akan menghasilkan produk minuman kopi dengan rasa yang sangat baik. Pemahaman mutu produk tentu akan membantu wirausahawan untuk menentukan segmentasi pasar, strategi pemasaran, biaya produksi, jenis bahan baku yang digunakan dan resiko apa saja yang harus dihadapi. Oleh karea itu, calon pengusaha harus bisa memahami secara mendalam mengenai skill peningkatan mutu produk kopi.”
Pada pelatihan ini, pemuda usia kerja dikenalkan dengan mesin yang dapat digunakan untuk grinding biji kopi menjadi bubuk kopi siap. Pemakaian mesin grinder harus dipelajari secara seksama dan hati-hati. Hal ini karena mesin ini tergolong mahal sehingga harus dijaga pemakaiannya. Pelatihan ini dilaksanakan dengan harapan agar pemuda usia kerja nantinya dapat memiliki pengetauan dan keberanian untuk membuka lapangan pekerjaan baru yang bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat. Selanjutnya pemateri akan mempersiapkan kopi yang akan dipakai dalam proses cupping tes. Setelah diseduh dengan suhu mencapai 70˚C –73 ˚C kopi siap di analisis/dinilai dengan cara diseruput. Kopi mulai diberikan nilai secara keseluruhan meliputi fragrace/aroma, flavour, aftertaste, acidity, body, balance, uniformity, sweetness, clean cup, overall dan defect, jika ada. Pelatihan ditutup dengan pembekalan mengenai jenis cita rasa yang ada pada kopi. Pelatihan ini tidak berhenti pada satu tahap karena merupakan cikal bakal dari kegiatan pembentukan pemuda usia kerja menjadi pelaku usaha yang berkelanjutan. Setelah masa new normal, Program Studi Agribisnis akan terus memberikan pelatihan manajemen kewirausahaan kopi secara rutin bagi pemuda usia kerja di kawasan Kabupaten Aceh Utara.