Update Informasi Terkini Fakultas Pertanian UNIMAL

Ekowisata Konservasi di Unimal Reuleut : Merak Lahir, Kampus Menetaskan Kehidupan

Ekowisata Konservasi di Unimal Reuleut : Merak Lahir, Kampus Menetaskan Kehidupan

konservasi satwa

Kompasiana.com, Reuleut -- Sebuah momen membanggakan kembali hadir dari Kampus Reuleut, Universitas Malikussaleh. Untuk pertama kalinya, seekor merak betina berhasil menetaskan dua anak merak dalam kandang konservasi Edu Ekowisata Fakultas Pertanian. Peristiwa ini bukan hanya soal kelahiran satwa tetapi ini adalah bukti bahwa sains, kepedulian, dan kerja keras akademisi mampu menciptakan ruang hidup baru di tengah tantangan ekologis zaman. 

Dr. Baidhawi, Dekan Fakultas Pertanian Unimal, menyambut kelahiran ini dengan penuh bangga. "Ini bukan sekadar anak merak. Ini adalah anak-anak dari harapan, hasil dari kerja kolaboratif, dedikasi keilmuan, dan kecintaan kami terhadap alam. Kampus ini tak hanya mendidik mahasiswa, tapi juga melahirkan kehidupan," ujarnya, Sabtu (3/5/2025).

Program konservasi ini dijalankan atas kerja sama FP Unimal dan PT Pertamina Patra Niaga, mengembangkan kawasan edukatif yang mengintegrasikan riset, pelestarian lingkungan, serta pelibatan masyarakat dan mahasiswa. Kawasan ini tak sekadar menjadi tempat belajar, tetapi juga ruang kontemplatif yang menghidupkan kembali nilai-nilai ekologis dan sosial.

Salamah, dosen Akuakultur yang aktif membimbing kegiatan konservasi ini, turut menyampaikan refleksinya. "Kami melihat langsung bagaimana satwa bisa merespons lingkungan yang ramah dan terjaga. Ini bukan semata kerja teknis, tapi kerja hati. Mahasiswa kami belajar bukan hanya dari buku, tapi dari napas kehidupan itu sendiri," ungkapnya.

Di antara mahasiswa, rasa haru dan bangga juga tak tersembunyikan. Muhammad Afzalul Zikri, mahasiswa semester akhir yang terlibat dalam tim pemantauan kandang merak yang biasanya memberi pakan merak, menyebut momen penetasan itu sebagai pengalaman tak tergantikan. "Saat pertama melihat anak merak keluar dari cangkangnya, saya merasa seperti menyaksikan sejarah kecil terjadi. Ini adalah hasil dari jaga malam, dari bersihkan kandang, dan dari kepercayaan kami bahwa alam bisa sembuh jika kita serius merawatnya."

Kawasan Edu Ekowisata FP Unimal telah menanam lebih dari 500 anggrek hutan, mengembangkan penangkaran burung eksotis, dan akan dibuka untuk publik sebagai ruang belajar ekologi berbasis masyarakat. Proyek ini menjadi langkah nyata bahwa kampus bisa menjadi episentrum perubahan lingkungan, bukan hanya perubahan pemikiran.